EnglishFrenchGermanSpainItalianDutch RussianPortugueseJapaneseKorean ArabicChinese Simplified
Choose Your Language

Minggu, 28 Oktober 2012

VEDA , Kitab Suci Hindu

   
Weda (Sanskerta: वेद; Vid, "ilmu pengetahuan") adalah kitab suci agama Hindu. Weda merupakan kumpulan sastra-sastra kuno dari zaman India Kuno yang jumlahnya sangat banyak dan luas. Dalam ajaran Hindu, Weda termasuk dalam golongan Sruti (secara harfiah berarti "yang didengar"), karena umat Hindu percaya bahwa isi Weda merupakan kumpulan wahyu dari Brahman (Tuhan). Weda diyakini sebagai sastra tertua dalam peradaban manusia yang masih ada hingga saat ini. Pada masa awal turunnya wahyu, Weda diturunkan/diajarkan dengan sistem lisan — pengajaran dari mulut ke mulut, yang mana pada masa itu tulisan belum ditemukan — dari guru ke siswa. Setelah tulisan ditemukan, para Resi menuangkan ajaran-ajaran Weda ke dalam bentuk tulisan. Weda bersifat apaurusheya, karena berasal dari wahyu, tidak dikarang oleh manusia, dan abadi Maharesi Byasa, menyusun kembali Weda dan membagi Weda menjadi empat bagian utama, yaitu: Regweda, Yajurweda, Samaweda dan Atharwaweda. Semua itu disusun pada masa awal Kaliyuga.

Kitab suci Weda dikenal dengan nama-nama sebagai berikut :
  1. Kitab Sruti, artinya kitab Weda adalah wahyu Tuhan yang diterima melalui pendengaran atas kemekaran intuisi para Maharesi.
  2. Kitab Rahasya, artinya  kitab Weda mengandung ajaran yang amat rahasia, yakni menyangkut tentang tujuan hidup yang tertinggi berupa moksa.
  3. Kitab Mantra, artinya Weda memuat nyanyian-nyanyian pujaan.

Weda (sruti ) adalah otoritas kebenaran dalam Hindu
Bahwa Veda itu kitab suci Agama Hindu yg digolongkan atas :

> Sruti

> Smrti

Bagaimana hubungan keduanya? Smrti selalu merupakan bayangan dari Sruti, Smrti merupakan bentuk ulang dari Sruti, Smrti tidak boleh bertentangan dengan Sruti, bila terjadi demikian maka otoritas kebenaran kembali pada Sruti.

Kitab Weda (sruti)
merupakan Wahyu dari Tuhan sumber Hukum tertinggi Hindu dan otoritas kebenaran, yang terdiri atas :
1. Rgveda
2. Yajurveda
3. Samaveda
4. Atharvaveda

Yang masing-masing dikelompokkan atas atau mengandung :

Samhita
(himpunan mantra2) : yang mengandung mantra upasana ( doa kebaktian, pemujaan, ucapan syukur, mantra2 upacara kurban) ajaran filsafat, tata susila, pendidikan da lain lain, yang terdiri atas empat jenis yaitu :
Rgveda Samhita : Pengetahuan suci yang berhubungan dengan pemujaan
Yajurveda Samhita : Pengetahuan suci tentang upacara korban
Samaveda Samhita: Pengetahuan suci tentang irama
Atharvaveda Samhita: pengetahuan suci yang bermanfaat bagi kehidupan di dunia ini
Tiap2 Veda Samhita ini mempunyai kitab-kitab Brahmana ,Aranyaka dan Upanisad misalnya Aitareya Brahmana merupakan kitab Brahmana dari Rgveda, sathapata Brahmana merupakan Brahmana dari Yajurveda, Chandyoga Upanisad merupakan Upanisad dari Samaveda dst.

Brahmana
uraian panjang tetang ketuhanan/teologi, teristimewa observasi tentang jalannya upacara korban dan prosedur dari upacara kurban. Bisa dikatakan Brahmana adalah ilmu tentang upacara

Aranyaka
berisi tentang penjelasan tentang philosofis /arti dan makna upacara

Upanisad
merupakan kesimpulan dari kitab-kitab Aranyaka,karena itu upanisad disebut Vedanta, Vedanta tidak hanya berarti akhir dari Veda tetapi uga merupakan puncak tertinggi dari dari ajaran Veda. Secara formal disebutkan ada 108 Upanisad namun hanya 12 yg dikatakan penting.
Kitab2 Upanisad memberikan wejangan tentang rahasia teringgi terhadap umat manusia, kitab2 ini merupakan intisari dari kitab-kitab Veda

Smrti

Dalam memahami Veda dan kitab-kitab yang terkait dgn Veda kita mengenal istilah Veda dan susastra Veda, susatra Veda adalah kitab2 bukan wahyu Tuhan atau kitab2 yang tergolong kitab2 smrti.
Dalam pengertian sempit kitab2 yg dimaksud susatra Veda adalah kitab2 Vedanga dan Upaveda. Dalam pengertian luas Vedangga meliputi pula kitab Dharmasastra, Itihasa, Purana, Agama/ Tantra dan Darsana.

Vedanga
adalah kitab2 berisi petunjuk2 tertentu untuk mendalami Veda, yg terdiri atas
1. Siksa : ilmu Phonetika Veda
2. Vyakarana : ilmu tata bahasa
3. Nirukta ilmu etimologi
4. Chanda : ilmu irama
5. Jyotisa : ilmu astronomi dan astrologi
6. Kalpa : ilmu tentang upacara korban

Upaveda
adalah kitab-kita yang menunjang pemahaman Veda.
Masing2 kitab Catur Veda memiliki kitab upaveda
1. RgVeda ; Ayurveda : ilmu tentang kesehatan
2. Yajurveda ; Dhanurveda : ilmu perang
3. Samaveda ; Gandharvaveda : ilmu pengetahuan samagana ( melagukan mantra Samaveda ) dan seni musik pada umumnya.
4. Artharvaveda ; Arthaveda : ilmu tentang pemerintahan, ekonomi, pertanian, ilmu sosial


Dharmasastra
Secara garis besar merupakan Dharmasastra merupakan hasil karya manusia yang berisi penjelasan dan penerapan dari kitab – kitab sruti namun isi nya Tidak boleh bertentangan dengan sruti. Kelompok Dharmasastra
a. Manawadharmasastra
b. Yajnavalkyasmrti
c. Samkhalikhitasmrti
d. Parasarasmrti



Itihãsa
Ramayana dan Mahabharata.klo yang ini ga usah dijelasin smua orang dah tau.

Purãna
Ada 18 Mahapurana dan 18 Upapurana
Purana (Mahapurana )terdiri atas lima topik Utama ( Panca Laksana )
1. Tentang Penciptaan semesta ( pratisarga, sarga dan Pralaya)
2.Geografi
3. kisah kisah Para Dewa dan berbagai kisah lainnya
4.Manvantara (waktu, jaman yuga dan Manu )
5.Silsilah (Suryawamsa dan Chandrawamsa)


Darshana
Ilmu ke-filsafat-an dalam Ajaran Hindu tertuang dalam apa yang disebut 'Dharsana'.
Dharsana, sebagai ilmu sekaligus seni olah-pikir, dalam Dharma bukanlah sembarang ilmu yang dapat dipelajari dengan mudah. Ada 6 aliran filsafat yang terkait langsung dengan keberadaan Hinduisme, yaitu: Samkhya, Yoga, Mimamsa, Vaisiseka, Nyaya dan Vedanta

Agama
Kitab kitab agama secara garis besar dikelompok atas
1. Vaishnawa
2. Saiwa
3. Sakta

Sri Swami jagadguru Chandrasekharendra Saraswati merumuskan bahwa Veda dan susatra Veda terdiri atas 14 cabang pengetahuan yang disebut caturdasa Vidyasthana yang terdiri dari :
1. Veda srurti ( 4 jenis kitab ) beserta seluruh cabangnya
2. Vedanga ( 6 jenis kitab )
3. Upanga Veda ( 4 jenis kitab )
Namun beliau tidak menjelaskan kedudukan Upaveda tersebut diatas
Jadi gw tambahin aja Upangaveda disini, yg termasuk kitab-kitab upangaveda adalah berikut :
1. mimamsa : purvamimasa dan uttar mimamsa
2. Nyaya : Nyaya-Vaisesika dan samkhya
3. Purana : 18 Mahapurana, 18 Upapurana dan Itihasa ( Ramayana dan Mahabharata)
4. Dharmasastra : kitab kitab Smrti
( ini sebagai tambahan lo biar nanti ga ada pertanyaan kitab sebenarnya masuk kelompok mana, penggolongan diatas adalah pengelompokan secara umum yg disepakati oleh para Bijak dan ahli agama )

Bhagavad Gita
Ada baiknya kita simak pandangan Swami Sivananda tentang kedudukan Bhagavad Gita
Kitab kitab Upanisad adalah sari susu Veda, Bhagavad Gita adalah intisari dari kitab-kitab Upanisad, dengan kalimat yang lain, di lukiskan
Kitab-kitab Upanisad adalah lembu2 Bhagavad Gita adalah susu, Shri Khrisna adalah gembala yang memerah susu tersebut, Arjuna adalah anak lembu yang menyusu, sedangkan kita bila ingin bijak minumlah susu Gita itu.
Bhagavad Gita adalah sruti dan juga Smrti.

Maharesi Penerima Wahyu 

Sebagaimana telah disebutkan di atas bahwa Weda itu adalah wahyu Tuhan yang diterima oleh para Maharesi. Dengan demikian bahwa wahyu Weda tidaklah diterima oleh seorang Maharesi saja, melainkan oleh beberapa orang Maharesi, dalam waktu yang berbeda-beda.
Wahyu dalam bahasa Sanskerta disebut dengan Sruti. Sruti artinya pendengaran. Wahyu itu hanya dapat didengar oleh orang-orang yang mempunyai kesucian yang tinggi. Tanpa kesucian yang tinggi orang tidak akan mampu mendengar atau menerima sabda Tuhan.
Adapun para Maharesi penerima wahyu yang amat terkenal, ada tujuh orang, disebut Sapta Resi. Ketujuh Maharesi itu adalah Maharesi Gretsamada, Wiswamitra, Wamadewa, Atri, Bharadwaja, Wasidta dan Maharesi Kanwa.
Disamping ketujuh Maharesi itu masih banyak lagi para Maharesi penerima wahyu Tuhan. Maharesi Wyasa adalah Maharesi yang terkenal  yang mengkodifikasikan Weda dan dibantu oleh empat Maharesi, yaitu  :
  1. Maharesi Pulaha, menghimpun kitab Reg Weda Samhita.
  2. Maharesi Jaimini, menghimpun kitab Sama Weda Samhita.
  3. Maharesi Waisampayana, menghimpun kitab Yajur Weda Samhita.
  4. Maharesi Sumantu, menghimpun kitab Atharwa Weda Samhita.

Umur kitab Weda

Kitab suci Weda yang diyakini oleh umat Hindu sebagai Anadi Ananta, yang berarti tiada berawal dan tiada berakhir.  Walaupun demikian para sarjana baik sarjana barat maupun timur, mencoba menentukan kapan wahyu itu diturunkan. Para sarjana itu antara lain :
  1. Lokanya Tidak Shastri, Weda telah diturunkan 6000 tahun  sebelum Masehi.
  2. Bal Gangghadar Tilak, Weda telah diturunkan 4000 tahun sebelum Masehi.
  3. DR. Haug, memperkirakan bahwa Weda telah turun 2400 tahun sebelum Masehi.
  4. DR. Max Muller, memperkirakan bahwa Weda telah turun 1200 tahun sebelum Masehi.
  5. Heine Gelderen, bahwa Weda diturunkan  1500 – 1000 sebelum Masehi.
  6. Sylvain Levy, memperkirakan bahwa Weda diturunkan sekitar 1000 tahun sebelum Masehi.
  7. W. Stutterheim, memperkirakan bahwa Weda diturunkan sekitar 1000 – 500 sebelum Masehi.
Berdasarkan perkiraan di atas jelaslah bahwa wahyu Weda telah turun ke dunia berabad-abad sebelum Masehi, dengan demikian kitab suci Weda sangat tua usianya


Semoga bermanfaat

0 komentar:

Posting Komentar